Tentang Mengangkat Tangan Ketika Berdoa
1. Diriwayatkan (dari Anas bin Malik r.a.) : Rasulullah Saw mengangkat
kedua tangannya seraya berkata, " Ya Allah! limpahkan kepada kami hujan,
Ya Allah! limpahkan kepada kami hujan, Ya Allah! limpahkan kepada kami
hujan".
2. Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a. : Nabi Muhammad
Saw tidak pernah mengangkat kedua tangannya setiap kali berdoa kecuali
istisqa dan ia mengangkat tangannya sedemikian rupa sehingga ketiaknya
yang putih terlihat.
3. (diriwayatkan dari Salim) : Ibn Umar r.a. mengerjakan ramyu jamrah al-dunya
(jamrah di dekat masjid Khaif) dengan tujuh batu kecil dan membaca
takbir setiap kali melontar batu. ia kemudian pergi ke arah depan hingga
sejajar dengan tanah tempat ia berdiri menghadap kiblat untuk waktu
yang lama dan berdoa sambil mengangkat tangannya. kemudian ia
mengerjakan jamrah al-Wustha
(jamrah yang tengah) dan kemudian pergi ke arah kiri menuju
tengah-tengah tanah, tempat ia berdiri menghadap kiblat. ia tetap
berdiri disana untuk waktu yang lama dan berdoa sambil mengangkat
tangannya. kemudian ia mengerjakan ramyu jamrah al-Aqabah
dari pertengahan lembah, tetapi ia tidak berhenti di tempat tersebut
bahkan langsung pergi dan berkata, "aku melihat Nabi Muhammad Saw
mengerjakan yang seperti ini"
4. diriwayatkan dari Abu Musa r.a. :
sekembalinya dari Perang Hunain, Nabi Muhammad Saw mengutus Abu Amir
sebagai komandan pasukan menuju Authas untuk menaklukan mereka. ia (Abu
Amir, dalam perang itu) bertemu dengan Duraid bin Alshima. Duraid
terbunuh dan Allah Swt mengalahkan kawan-kawannya. Nabi Muhammad Saw
mengutusku bersama Abu Amir. kaki Abu Amir terkenah panah yang
dilontarkan seorang laku-laki dari suku Jusyam. aku memburunya dan
berkata, "wahai paman, siapa yang memanahmu?" ia menunjukkan Abu Musa
seraya berkata,"ia yang memanahku". maka ku datangi ia. ketika ia
melihatku, ia melarikan diri. aku mengejarnya sambil berteriak
memanggilnya, "tak punya malukah kamu, berhenti!" maka ia pun berhenti
lalu bertarung pedang satu lawan satu dengan ku. dan aku membunuhnya.
kemudian aku kembali dan berkata kepada Abu Amir, "Allah telah membunuh
pembunuhmu". Ia berkata," cabutlah anak panah ini" aku mencabutnya dan
darah menyembur dari lukanya. kemudian ia berkata, "wahai anak
saudaraku! sampaikan salamku kepada Rasulullah Saw dan mintalah ia
memohonkan ampunan (Allah) untukku".
Abu Amir menunjukku sebagai komandan pengganti pasukan itu. beberapa saat ia masih bernapas, kemudian syahid.
(kemudian)
aku kembali dan menemui Rasulullah Saw di rumahnya. kulihat Nabi
Muhammad Saw tengah berbaring di tempat tidurnya. kusampaikan kepada
Nabi Muhammad Saw perihal kami dan permintaan terakhir Abu Amir. Nabi
Muhammad Saw meminta air kemudian berwhudu dan mengangkat tangannya
seraya berkata : " Ya Allah ! ampunilah Ubaid Abu Amir" pada saat itu
kulihat ketiak Nabi Muhammad Saw yang putih. kemudian Nabi Muhammad Saw
berkata, "ya Allah ! jadikanlah ia (Abu Amir) lebih utama dibandingkan
mahluk hidup-MU yang lain pada hari kiamat."
aku berkata,"maukah
engkau memintakan pula ampunan (Allah) untukku?" Nabi Muhammad Saw
kemudian berkata,"ya Allah ! ampunilah dosa-dosa Abdullah bin Qais (
nama lain Abu Musa al-Asy'ari) dan masukkan ia kedalam surga-MU pada
hari kiamat".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar